Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang Penerapan GAP di Kelompok Tani Bumi Kerto Kalurahan Bugel mulai dari tanggal 15-22 Juni 2022. Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) merupakan media bagi petani untuk belajar memahami GAP secara mandiri dengan sistem belajar di lapangan. SL-GAP KT Bumi Kerto ini diikuti oleh warga tani baik lelaki dan perempuan dan menghadirkan nara sumber dari DPKP DIY.
Selama 5 hari warga tani yang tergabung dalam KT Bumi Kerto memperoleh materi pengenalan GAP serta penerapannya dalam pertanian bawang merah sebagai salah satu komoditas holtikultura di Kalurahan Bugel. Cakupan dari GAP antara lain adalah penerapan teknologi budidaya yang ramah lingkungan, pencegahan penularan OPT, penjagaan kesehatan, peningkatan kesejahteraan petani/pekerja dan memiliki prinsip penelusuran balik. Pada budidaya bawang merah, penerapan GAP dapat dimulai sejak awal, yakni membuat rekam jejak/catatan yang dapat kelak ditelusuri mulai dari pengolahan tanah, pengendalian hama tanaman, teknik pengeringan dan penyimpanan hasil panen sampai dengan penjualan.
Dengan menerapkan GAP pada budidaya bawang merah, produksi dan produktifitas tanaman dapat ditingkatkan, mutu hasil panen aman dikonsumsi, kondisi lahan terjaga dan dapat meningkatkan daya saing produk di pasaran dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan petani/pekerja.
Rabu (22/6/22), dalam rangkaian kegiatan sekolah lapang, anggota KT Bumi Kerto, KT Sido Dadi dan KT Gisik Wonotoro melakukan field trip ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Maju Manunggal Samigaluh yang telah menerapkan budidaya ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk hayati/organik untuk tanaman holtikultura.
Kegiatan SL-GAP ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani serta mendorong petani untuk menerapkannya di lahan pertanian Kalurahan Bugel yang sudah biasa membudidayakan tanaman bawang merah.(usup/patmi)
