Kamis (23/2/23), BKKBN RI melakukan sosialisasi Food Bank di Kalurahan Bugel sebagai CoE Kampung KB, menghadirkan narasumber Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA dan Prof. drh. M. Rizal M Damanik, MRep.Sc, Phd. Sosialisasi ini diikuti oleh Lurah Bugel, Ketua Pokja Kampung KB, Kader TPK, tokoh agama, pengelola masjid dan PKB/PLKB.
Indonesia merupakan negara gemah ripah loh jinawi namun ketersediaan asupan gizi yang baik bagi anak belum cukup merata. Di berbagai pelosok negeri banyak ditemukan kasus stunting sementara di bagian lain negeri masih ada bahan makanan yang terbuang atau tidak terkonsumsi karena berbagai hal. Food Bank menjembatani kesenjangan ini dan merupakan upaya untuk menyalurkan dari yang berkelebihan kepada yang kekurangan, sesuai yang dijelaskan oleh narasumber tentang konsep Food Bank, yang selanjutnya dipermudah dengan sebutan Bank Lumbung Pangan (Balungan). Lebih lanjut, Balungan dapat berupa bahan pangan on farm, waste, dari pasar, berbasis kader dan berbasis masjid. Jenis makanan untuk Balungan ini meliputi makanan kering, makanan segar, makanan beku, makanan kemasan dan makanan matang. Balungan juga dapat menyuplai bahan baku untuk DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).
Merupakan rangkaian dari kegiatan sosialisasi, FGD Food Bank dilakukan pada Jumat (24/2/23). BKKBN RI mengunjungi dapur DASHAT di Padukuhan Bugel I Kalurahan Bugel dan menyaksikan langsung proses penyiapan makanan untuk balita stunting. Usai dari dapur DASHAT, kunjungan dilanjutkan ke Masjid Padukuhan Beran Klepusari untuk berdiskusi tentang program Balungan berbasis masjid.
Food Bank dinilai dapat menjadi solusi mengatasi stunting dalam hal pemenuhan gizi, apalagi jika telah menjadi gerakan yang luas/nasional. Berbasis gotong royong, bantuan berupa bahan makanan/produk lokal dapat membantu memenuhi gizi di daerah yang kekurangan.(red)
