Berdasar Perpres No.72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Presiden Jokowi menunjuk BKKBN sebagai Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting. Kepala BKKBN Nasional, Dr.(HC) dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) kemudian menunjuk Pusat Pelatihan & Kerjasama Internasional KKB yang merupakan bagian dari Deputi Pelatihan, Penelitian, & Pengembangan (Lalitbang) sebagai panitia pelaksana program tersebut.
Salah satu kegiatan Pusat Pelatihan & Kerjasama Internasional KKB yakni mengadakan Workshop Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera se-Kabupaten Kulon Progo, bersama Pemerintah Republik Seychelles dan Dinas terkait (BKKBN Provinsi DIY, BKKBN Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo).
Workshop berlangsung selama 3 hari (17-19 Mei 2022) diikuti oleh kurang lebih 50 orang yang terdiri dari perwakilan Kampung KB (Koordinator PKB, Kader UPPKA, Kader Rumah Data Kampung KB, dan Kader Pengelola Sampah) tiap Kapanewon se-Kabupaten Kulon Progo. Pembukaan kegiatan workshop dilakukan oleh Kepala BKKBN Nasional dan juga dihadiri oleh Gubernur DIY (diwakilki ASDA I), Bupati Kulon Progo, Kanjeng Gusti Bendara, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, dan Duta Besar Republik Seychelles.
Setelah acara pembukaan, dilanjutkan penandatanganan MOU Duta Besar Seychelles bersama Organisasi Internasional Regions 20 (R-20). Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dari Prof.Damanik selaku Deputi Lalitbang dan Hermita Akmal, selaku Senior Vice President Optimalisasi Bisnis PT. Bank BNI '46 (sponsor workshop). Kedua pemateri tersebut memberikan materi terkait pilah pilih sampah dan mengubah sampah menjadi berkah melalui bank sampah yang bekerjasama dengan BNI'46, sehingga dapat terwujudnya smart city di Kabupaten Kulon Progo. Dihadirkan juga narasumber dari Seychelles, Arman Candra dan Joshua, terkait pengenalan Negara Seychelles yang merupakan negara dengan pendapatan perkapita nomor dua di benua Afrika. Masyarakat Seychelles mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sudah membiasakan hidup bersih menjaga lingkungan sehingga banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi negara mereka. Diakhir kegiatan hari pertama, peserta mendapat tugas dari narasumber untuk membuat kliping sampah secara kelompok tiap Kapanewon yang akan dinilai pada akhir workshop.
Hari kedua workshop, peserta diajak mengunjungi TPA Banyuroto dan Kampung KB Bugel. Di TPA Banyuroto peserta banyak belajar terkait pemrosesan akhir sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos, dan gas metana, sedangkan untuk proses akhir sampah anorganik akan dibakar. Di Kampung KB Bugel, peserta belajar pengelolaan UPPKA dan RDK yang berkontribusi langsung dalam percepatan penurunan stunting, melalui kegiatan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan PESAT (Pojok Edukasi Kependudukan untuk Masyarakat).
Hari ketiga workshop, peserta workshop belajar bersama Isna Mansuuroh, S.Pd., M.Pd. terkait "Mengolah Sampah menjadi Berkah". Isna menyampaikan bahwa pengolahan sampah (pilah-pilih sampah) sebelum sampai ke TPA, dapat dimulai dari lingkup keluarga yaitu dengan membatasi/mengurangi penggunaan sampah. Terlebih lagi jika mampu melakukan proses Reduce, Reuse, & Recycle.
Sebelum penutupan workshop, diumumkan pemenang lomba kliping dan penyerahan sertifikat. Pemenang lomba kliping dimenangkan Kapanewon Pengasih sebagai Juara Umum dan Kapanewon Galur sebagai Juara Favorit yang dipilih oleh Pemerintah seychelles. Penyerahan sertifikat secara simbolis kepada 4 perwakilan dari masing-masing kader oleh Prof.Damanik bersama Astungkoro, Arman Candra, dan Ukik Kusuma Kurniawan. Selanjutnya, Sekda Pemkab KP, Astungkoro memberikan sambutan penutupan workshop dan acara ditutup oleh Deputi Litbang, Prof. Damanik.
Diharapkan dengan telah terlaksananya kegiatan ini akan tercipta lingkungan sehat dan masyarakat sejahtera.(asih)