Bugel – Selama dua hari berturut-turut, Kamis-Jum'at (17-18/10), Kalurahan Bugel menjadi tuan rumah kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas pengelolaan sampah laut yang digelar di aula kalurahan. Pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan bertajuk “Indonesia Marine Debris Social Issue Resident Participation Awareness Improvement Capacity Building Project“, sebuah inisiatif kolaboratif yang melibatkan Sekolah Vokasi UGM, RCE Yogyakarta, RCE Tongyeong, dan Gyeongnam International Development Cooperation Center (GNIDCC) Gyeonssang National University, Korea Selatan. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak sampah laut dan membekali mereka dengan pengetahuan serta keterampilan dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.
Hari pertama pelatihan dihadiri oleh Lurah Bugel, pamong, babinsa, babinkamtibmas, serta para nelayan di wilayah Bugel. Mereka bersama-sama mendiskusikan berbagai solusi untuk menangani dampak negatif sampah laut terhadap lingkungan pesisir dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. Dalam sesi ini, para peserta mendapatkan pemaparan dari para ahli tentang pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan dan peran aktif masyarakat dalam melindungi ekosistem laut.
Lurah Bugel dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada UGM dan pihak penyelenggara atas program ini yang dinilai sangat relevan dengan tantangan lingkungan yang dihadapi wilayah pesisir Bugel. Beliau juga mengajak seluruh pamong kalurahan serta warga untuk aktif berpartisipasi dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah laut secara berkelanjutan.
Hari kedua pelatihan ditujukan untuk siswa-siswi SD N Ngebung Beran serta ibu-ibu PKK. Antusiasme peserta tampak sangat tinggi, terutama para siswa yang terlibat dalam kegiatan interaktif yang mengajarkan mereka cara memilah sampah dan pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini. Ibu-ibu PKK juga mendapatkan wawasan baru mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini juga melibatkan partisipasi dari para mahasiswa, dosen dan staf pengajar UGM, serta anggota Satgas KKN-PPM UGM dan RCE Yogyakarta, yang turut hadir sebagai fasilitator dalam kegiatan ini. Salah satu fasilitator juga menekankan pentingnya keterlibatan komunitas lokal dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, terutama dalam mengatasi masalah sampah laut. Juga turut berpartisipasi sebagian dukuh di kaluarahan Bugel, dari padukuhan Bugel 1, Bugel 2, dan Gelaran Kulon yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Selama pelatihan, peserta diajarkan berbagai metode pengelolaan sampah, termasuk teknik pengurangan, pemilahan, serta daur ulang sampah plastik yang sering mencemari laut. Selain itu, diadakan pula lokakarya dan diskusi interaktif yang melibatkan warga, dengan tujuan membangun komitmen kolektif dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut.
Kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk nyata dari upaya bersama dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di bidang lingkungan hidup, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan kesadaran masyarakat Bugel dan sekitarnya terhadap pentingnya pengelolaan sampah laut semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Kalurahan Bugel dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan serta menjadi bagian dari upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.(adm)