.jpg)
Bugel – "Greget Hangleluri Kabudayan" menjadi tema dalam rangkaian acara Merti Kalurahan Bugel, Jumat (11/7). Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Balai Kalurahan Bugel ini dihadiri oleh sejumlah tamu penting, termasuk Tim Monitoring Desa Budaya, kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, pemerintah setempat, serta tokoh masyarakat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Lurah Bugel, yang menyampaikan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya sebagai identitas masyarakat. Selanjutnya, Drs. R. Yudhono Hendriatmoko selaku Tim Monitoring Desa Budaya memberikan apresiasi atas komitmen Kalurahan Bugel dalam menjaga kearifan lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Drs. Eka Pranyata, turut memberikan sambutan, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memajukan kebudayaan.
Acara dilanjutkan dengan Umbul Donga yang dipimpin oleh Rois dan Pamangku Adat, sebagai bentuk doa untuk keselamatan dan kemakmuran warga. Kemudian, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur atas hasil bumi dan kebersamaan.
Setelah acara resmi ditutup, seluruh undangan menikmati Kembul Bujono (makan bersama) sebagai wujud kebersamaan. Kemeriahan berlanjut dengan pagelaran wayang kulit oleh dalang anak, membawakan lakon Wahyu Poncokolosari, yang dikolaborasikan dengan kesenian Tayub.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai budaya tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mencintai warisan leluhur. Dengan semangat gotong royong, Merti Kalurahan Bugel berhasil menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas.(adm)

.jpg)
