Kalurahan Bugel yang memiliki jejak pertanian garam di kawasan pantai, pada tahun 2021 membangun tunnel garam di kawasan pantai Bidara, selaras dengan arah pembangunan Desa Maritim dan untuk membangkitkan kembali semangat bertani garam. Sebanyak 4 unit tunnel yang dibangun menggunakan Dana Keistimewaan telah beroperasi dan dikelola oleh KWT Gisik Lestari di bawah Pokdarwis Bidara.
Minggu (13/02/2022) KWT Gisik Lestari memanen garam dari keempat tunnel tersebut. Setiap tunnel menghasilkan kira-kira 50 kg garam raw. Garam yang dipanen ini masih memerlukan proses lanjutan sampai layak konsumsi, diantaranya pemisahan kotoran dan penambahan zat iodium. Sementara ini, pertanian garam di Bidara baru sampai pada tahap menghasilkan garam raw.
Selain memanen garam, pengelola juga melakukan pemeliharaan kawasan tunnel serta mengganti membran yang rusak. Selanjutnya air laut dialirkan kembali ke dalam tunnel. Garam bisa dipanen setelah 21 hari.
Lurah Bugel, Sunardi, meninjau dan mendampingi proses pemanenan garam serta memberikan arahan agar produksi garam di Bidara berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Turut hadir pada kesempatan tersebut Pendamping Desa Budaya, pamong Kalurahan Bugel dan ketua Pokdarwis Bidara.(pokdarwis/kwt/red)
Garam hasil panen |
Membersihkan tunnel setelah panen |
Penggantian membran |
Pengisian air laut ke tunnel |
Lurah, Pamong, Pokdarwis, KWT, Pendamping Desa Budaya |