Pelestarian adat dan tradisi merupakan salah satu bentuk pembangunan kebudayaan, agar generasi muda tidak asing dengan adat dan tradisi serta dapat memupuk semangat berkarya. Selain merti desa/kalurahan, ada satu adat /tradisi yang juga dilestarikan yaitu merti padukuhan. Seperti merti desa/kalurahan, merti padukuhan merupakan spirit warisan nenek moyang yang memiliki makna luhur. Merti berasal dari bahasa Jawa yang berarti merawat. Merti padukuhan mengingatkan setiap warga padukuhan agar turut serta dalam proses membangun padukuhan baik dalam pembangunan fisik maupun budaya (gotong royong, norma sosial, dsb) sehingga padukuhan menjadi rumah yang nyaman.
Minggu (26/2/23), Padukuhan Bugel II menggelar merti padukuhan dengan puncak acara kirab gunungan hasil bumi sebagai wujud keberhasilan warga dalam olah tani. Kirab gunungan diikuti arak-arakan kesenian lokal berupa hadrah dan seni angklung, diakhiri kenduri dan doa bersama. Merti padukuhan dihadiri oleh Kundha Kabudayan KP, Kapanewon Panjatan, Lurah Bugel, masyarakat Padukuhan Bugel II, dan-lain-lain.(red)