Selasa (14/3/23) siang, Anda yang kebetulan sedang berada di kawasan alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, pasti menyaksikan meriahnya acara Nyadran Agung yang berpusat di sisi utara. Prosesi nyadran di alun-alun Wates merupakan puncak dari rangkaian Nyadran Agung yang didahului dengan mujahadah/pengajian hari sebelumnya. Pada Selasa siang itu, arak-arakan kirab berangkat dari halaman gedung DPRD Kulon Progo menuju ke alun-alun Wates. Dalam arak-arakan ini adalah Bregada Kaliagung, Dimas Diajeng KP, pembawa Bendera Merah Putih dan Lambang Negara serta pastinya beberapa gunungan yaitu gunungan tumpeng, gunungan apem, gunungan hasil bumi, gunungan dari 12 kapanewon di KP serta gunungan dari BUMN/D dan organisasi masyarakat lainnya.
Lurah Bugel dan Pamong Kalurahan Bugel hadir dalam acara Nyadran Agung tersebut serta turut dalam doa bersama. Sangat ramainya kawasan alun-alun, banyak kontingen dari kalurahan di Kulon Progo rela menggelar alas duduk di atas trotoar atau bahkan hanya beralaskan rumput lapangan. Para pamong kalurahan dalam balutan busana lurik gagrak Nyayogyakarta tetap tampak sumringah meskipun tersorot cahaya matahari menjelang sore. Memang, kegiatan Nyadran Agung sempat terhenti disebabkan pandemi Covid-19 dan baru dilaksanakan lagi jelang Ramadhan tahun 2023 ini. Tradisi nguri-uri budaya ini dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit dan pentas dalang pada malam harinya.(red)