Merti padukuhan merupakan salah satu rangkaian upacara adat untuk melestarikan tradisi leluhur yang bertujuan sebagai ucapan syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seperti halnya upacara merti desa, merti padukuhan dapat dimaknai sebagai upacara pembersihan segala bentuk hal-hal negatif yang mengganggu ketentraman masyarakat. Manfaat yang dapat dirasakan dalam melaksanakan merti desa diantaranya adalah mempererat sosialisasi antara-warga masyarakat, dan melestarikan gotong-royong.
Merti padukuhan Beran Ngori mengusung tema "Sengkut Gumregut Mbangun Padukuhan" yang dapat dimaknai bahwa merti padukuhan dilaksanakan secara bersama-sama dengan penuh semangat suka-cita dalam satu tujuan untuk membangun Beran Ngori yang lebih baik.
Rangkaian acara merti padukuhan Beran Ngori bertempat di rumah Dukuh Beran Ngori, Siti Muslichah dan berlangsung selama 3 hari (22-24 Sep 2023), yang diawali pada hari Jumat, dengan serangkaian acara ziarah leluhur. Hari kedua, dilaksanakan dengan adanyan acara kerja bakti. Sebelum memasuki acara puncak di hari ketiga, pada malam ahad dilaksanakan tirakatan yang dihadiri dan ikuti oleh rois dan warga. Pada acara puncak, tepat di hari Minggu Pon, serangkaian acara merti yang berlangsung adalah kirab budaya, gelar potensi padukuhan, doa bersama, genduri, kembul bujono, dan ditutup dengan perebutan gunungan oleh warga.
Kirab budaya yang berlangsung melalui rute awal dari rumah Dukuh ke timur melalui wilayah Gumuk Waru lewat depan RM Kanjeng Mami hingga melewati wilayah Beran Joiranan, setelah sampai pertigaan TK Kusuma Mekar II keselatan melalui wilayah Beran Ngebung sampai wilayah Beran Pancasan dan kembali ke titik awal. Rombongan yang ikut diantaranya pembawa gunungan sayur, gunungan tempe, gunungan jajanan pasar, Karang Taruna Kusuma Tanaya unit Beran Ngori, TPA Nurul Iman, pengajian ibu-ibu, ibu-ibu pembawa hasil bumi, pembawa genduri, Posyandu Balita dan Lansia, Bank Sampah Barokah, Siskamling, dan tak terkecuali pelaku seni. Gelar potensi yang ditampilkan diantaranya adalah angguk remaja Kartika Citra Ngori, angguk anak-anak, dan tarian gedrug, serta pencak silat yang diwakili oleh Maulana Aji Saputra yang pernah memenangkan medali emas PORKAB KB 2023.
Pelaksanaan doa bersama (umbul doa) dipimpin Rois, dilanjutkan acara genduri dengan menu khasnya yaitu suiran ingkung dan sambel gepleng dengan wadah berupa "ancak". Setelah genduri, dilanjutkan acara makan bersama (kembul bujono) oleh warga Beran Ngori bersama peserta kirab dan penonton juga memperoleh nasi takir dengan suiran ingkung. Acara ditutup dengan ditandai adanya perebutan gunungan sayur dan jajanan, sedangkan untuk gunungan tempe dibagikan kepada tamu undangan sebagai souvenir. Tamu undagan yang ikut hadir memeriahkan acara merti ini adalah Pamong Kalurahan, BPK, Bhabinsa, Babhinkamtibmas, Pendamping Kalurahan Budaya, dan Tim Monitoring Kalurahan Budaya.(asih)