
Bugel, 14 Agustus 2025 – Budaya gotong royong kembali menunjukkan kekuatannya sebagai pilar sosial dalam pembangunan infrastruktur jalan desa. Masyarakat Kalurahan Bugel, secara aktif dan sukarela turut serta dalam pembangunan jalan di masing-masing padukuhan. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai lokal dapat menjadi solusi alternatif dalam mempercepat pembangunan secara swadaya.
Di tahun 2025 ini, semangat gotong royong terlihat jelas dalam kegiatan pembangunan akses jalan yang dilakukan di berbagai padukuhan. Salah satunya di Padukuhan 1 Bugel, di mana warga dengan kompak melakukan pembangunan jalan rabat beton sepanjang 14,10 m3. Warga membongkar jalan lama dan melanjutkannya dengan pengecoran jalan. Proyek ini dibiayai dari anggaran Silpa Dana Desa 2025, namun keterlibatan masyarakatlah yang menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan tersebut.
Tidak hanya di Padukuhan 1, semangat serupa juga terpancar dari warga Padukuhan 2 Bugel. Dalam waktu satu minggu, warga berhasil menyelesaikan pembangunan cor blok jalan “Lor Ndoro” dengan volume 48,68 m3. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 54.400.000 dari Dana Desa Kalurahan Bugel. Warga, mulai dari orang tua hingga para pemuda, bahu membahu menyukseskan proyek ini dengan membagi waktu kerja di pagi dan sore hari.
Kegiatan gotong royong ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga. Solidaritas yang terbentuk selama proses pembangunan menjadi aset sosial yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan dan kemajuan desa.
Semangat gotong royong juga tampak kuat di berbagai padukuhan lain di Kalurahan Bugel yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025 ini. Warga secara sukarela dan kompak terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur jalan, seperti:
- Kegiatan uruk jalan rintisan di Padukuhan Gelaran dengan volume 90m2
- Pembangunan jalan rabat beton di Padukuhan Beran Klepusari dengan volume 17,55 m3
- Pembangunan rabat beton di Padukuhan Beran Ngebung berukuran dengan volume 25,2 m3
- Pembangunan rabat beton di Padukuhan Beran Joiranan dengan volume 25 m3
Pembangunan-pembangunan tersebut dilaksanakan secara gotong royong oleh warga di masing-masing padukuhan menggunakan anggaran Dana Desa Kalurahan Bugel. Setiap Padukuhan menunjukkan inisiatif dan semangat yang sama: bekerja bersama demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Nilai-nilai kebersamaan ini menjadi bukti bahwa budaya gotong royong masih hidup dan menjadi kekuatan utama dalam pembangunan desa.
Nilai-nilai lokal seperti gotong royong merupakan kekuatan sosial yang mampu mendorong pembangunan berkelanjutan. Gotong royong bukan hanya menjawab persoalan teknis, tetapi juga menjadi fondasi dalam membangun kesadaran kolektif dan kepedulian sosial antarwarga.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur berbasis gotong royong di Bugel menjadi contoh inspiratif bahwa pembangunan desa tidak hanya bergantung pada dana, tetapi juga pada kekuatan sosial masyarakat itu sendiri (ap)


