You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Bugel
Kalurahan Bugel

Kap. Panjatan, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo

Berpijak Pada Sejarah, Beran Klepusari Digunakan Sebagai Nama Padukuhan

Redaksi 03 Juli 2022 Dibaca 491 Kali
Berpijak Pada Sejarah, Beran Klepusari Digunakan Sebagai Nama Padukuhan

Pedukuhan VI Bugel terletak di bagian tengah wilayah kalurahan, berbatasan dengan lahan persawahan, Pedukuhan V, Pedukuhan VII dan sebagian berbatasan dengan wilayah Kalurahan Pleret. Menurut sejarah turun temurun, wilayah bagian utara Kalurahan Bugel awalnya berupa rawa-rawa yang kemudian dikeringkan/tanahnya ditinggikan dan dijadikan tempat tinggal. Daerah itu kemudian dikenal dengan sebutan 'Beran', memiliki akar kata dari bahasa Jawa 'bero' yang berarti tempat yang terdapat banyak genangan air. Sebutan Beran ini masih digunakan oleh penduduk sampai sekarang dan mencakup wilayah Pedukuhan V-X, yang seluruhnya berada di bagian utara wilayah kalurahan.

Zaman dahulu, orang membedakan wilayah salah satunya dengan berpedoman pada ciri-ciri tempat. Pada masa itu, menurut cerita turun temurun, ada bagian wilayah Beran yang memiliki ciri banyak tumbuh pohon klepu sehingga disebut Beran Klepusari dan ada bagian wilayah Beran yang banyak ditumbuhi pisang sehingga disebut Beran Pisangan. Kedua wilayah tersebut saat ini adalah wilayah Pedukuhan VI.

Berpijak pada sejarah tersebut, Sabtu (2/7/22), digelar pertemuan di kediaman Dukuh VI, Hartini, dalam rangka menyepakati nama baru Pedukuhan VI sesuai dengan hasil muskal beberapa waktu lalu. Hadir dalam pertemuan ini para sesepuh, tokoh masyarakat, RT, RW serta perwakilan warga.Menjadi kesepakatan, nama baru Pedukuhan VI adalah Beran Klepusari.

Ayat Rohman, salah seorang sesepuh memimpin pembacaan doa bersama memohon agar nama Beran Klepusari membawa berkah dan jauh dari mara bahaya, membawa kebaikan, kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat. Pertemuan diakhiri dengan memotong tumpeng sebagai tanda Pedukuhan VI telah menyandang nama baru.(hartini/red)

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image