You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Bugel
Kalurahan Bugel

Kap. Panjatan, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang di Website Resmi Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo

Drama Tari "Pasir Moyo Wedi Malelo" Ikut Memeriahkan GP Fest 2024

Admin Kalurahan 29 Agustus 2024 Dibaca 62 Kali
Drama Tari

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY secara rutin menggelar acara Gelar Potensi  (GP) Fest Kalurahan Budaya setiap tahunnya. Senin (26/08) Kalurahan Budaya Bugel berpartisipasi dalam Gelar Potensi Kalurahan Budaya Kabupaten Kulon Progo tahun 2024. Acara digelar selama 2 hari pada tanggal 26 hingga 27 Agustus 2024 di Lapangan Balai Kalurahan Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo. GP Fest Tahun 2024 mengusung tema “Guna Rineksa Mrih Raharjaning Budaya” yang berarti membentuk harmoni antara keselamatan dan kehidupan untuk mendukung pelestarian budaya dalam komunitas masyarakat.

Kalurahan Bugel beserta 20 Kalurahan Budaya di Kabupaten Kulon Progo lainnya ikut serta dalam kegiatan ini. Bugel menampilkan drama tari yang berjudul " Pasir Moyo Wedi Malelo". Drama tari ini berawal dari cerita babad alas Ngangrangan (Sekarang wilayah Padukuhan I dan II Bugel) di Pesisir Pantai Selatan, Kadipaten Pasir Urut Sewu oleh Kyai Demang Setro Ijoyo.  Babad alas ini guna membuat barak prajurit dan lumbung pangan pada saat Perang Jawa hingga berhasil membuat sumber mata air di pesisir pantai.

Sekitar tahun 1970an, seorang petani bernama Ki Iman Rejo memprakasai pembuatan Sumur Renteng untuk irigasi pertanian di lahan pasir. Sumur renteng merupakan sumur yang dibuat menyerupai bak penampungan yang terbuat dari Beronjong (anyaman bambu) dan diberi terpal serta dibuat secara berjajar (renteng) kemudian dialirkan melalui talang bilah bambu. Pada masa itu, penduduk setempat hanya mengandalkan pertanian palawija seperti tanaman kentang kleci,  kacang tanah, maupun singkong yang tidak membutuhkan banyak air. Sumur renteng ini mengawali keberhasilan majunya sistem perairan untuk pertanian di wilayah tersebut. Lahan pasir yang dulunya “Ngoro-oro” sekarang menjadi Gemah Ripah Loh Jinawi. Saat ini, lahan pasir tersebut menjadi lahan pertanian yang maju, terutama pada pertanian hortikulturanya.  

Selain pertunjukan drama tari, Kalurahan Bugel juga mendirikan stand produk unggulan UMKM. Produk yang ditampilkan yakni kerajinan wayang kulit, kerajinan enceng gondok, produk industri rumah tangga (ceriping, peyek ser, peyek kacang, iwak peyek, kentang mustofa, dnan telur asin), serta hasil bumi dari kalurahan bugel yakni bawang merah, cabai, dan melon. (ap)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image