Merti Desa yang merupakan upacara adat tahunan digelar di Kalurahan Bugel, Kamis (11/8/2022), dengan tema Ngupaya Resiking Jagad, Raga lan Jiwa saka Sangkalaning Wiraga, Wirasa lan Wicara. Merti Desa diawali dengan kirab yang dipimpin oleh bregada Kalurahan Bugel dan berturut-turut di belakangnya diusung lima buah gunungan hasil bumi diikuti warga peserta kenduri yang masing-masing membawa ancak (makanan kenduri dalam keranjang anyaman daun kelapa). Rute kirab yang juga diikuti oleh anak-anak sekolah (TK dan PAUD) beserta guru dan orangtua pendamping ini dimulai dari depan gerbang masuk balai kalurahan-Makam Temuroso -Pasar Ngebung-Ngloji-masuk ke halaman balai kalurahan. Kirab diberangkatkan oleh Lurah Bugel didampingi Kasi Lembaga Budaya Adat dan Tradisi Kundha Kabudayan DIY, Dra. Endang Widuri.
Setelah bregada dan pemangku adat menyelesaikan prosesi serah terima tombak, Lurah Bugel, Panewu Anom Panjatan, Kepala Kundha Kabudayan KP dan Kasi Lembaga Budaya Adat Tradisi Kundha Kabudayan DIY, secara berturut-turut, menyampaikan sambutannya. Masing-masing menyampaikan dukungan terhadap kegiatan nguri-uri kebudayaan di Kalurahan Bugel dan mengapresiasi upaya pelestarian budaya melalui generasi muda, tampak dengan bergabungnya pengrawit dan pelaku seni lintas usia di Kalurahan Bugel. Selain itu, kegiatan merti desa yang didukung oleh Dana Keistimewaan juga dinilai tepat sasaran dengan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas, di antaranya untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi.
Bersanding dengan kegiatan merti desa, Pesona Pasar Tiban yang juga didanai dengan Dana Keistimewaan digelar di sisi utara halaman balai kalurahan Bugel. Pasar tiban memanfaatkan momen merti desa untuk mendukung pelaku usaha UMKM Kalurahan Bugel. Sebanyak 15 kelompok UMKM menempati 15 stand yang disediakan panitia. Pasar tiban dibuka oleh Dra. Endang Widuri didampingi oleh Lurah dan tamu undangan dari OPD terkait serta Ketua Kalurahan Budaya Bugel.
Gunungan hasil bumi yang disediakan habis diperebutkan oleh warga usai ikrar Merti Desa (doa) dibacakan dan dipimpin oleh Ngabei Karto Mardi Utomo sekaligus mengakhiri prosesi upacara adat. Lepas tengah hari, acara dilanjutkan dengan pementasan kesenian dengan menampilkan beberapa tarian, gending dan geguritan dari para pelaku seni Kalurahan Bugel. Berpartisipasi pula dalam pementasan ini, TK Kusuma Mekar I dan TK ABA Beran dengan menampilkan anak didik dalam tarian yang apik, di antara penampilan penari-penari muda dari Sanggar Seni Budaya Bugel.(asih/red)